Tugas Pertemuan 1 (2 maret 2015)
1. DEFINISI
KONSEPTUAL KREATIVITAS
Konsep adalah
abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas,
dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Suatu konsep adalah elemen dari
proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat. Konsep adalah pembawa arti.
Suatu konsep tunggal bisa dinyatakan dengan bahasa apa pun. Konsep bisa
dinyatakan dengan ‘Hund’ dalam bahasa Jerman, ‘chien’ dalam bahasa Prancis,
‘perro’ dalam bahasa Spanyol.
Kreativitas adalah
proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau
hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang
keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen)
biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif,
konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang
baru.
Ciri-ciri
Kreativitas
Menurut David
Cambell ciri-ciri kreativitas ada tiga kategori:
1.Ciri-ciri pokok:
kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru, penemuan.
2.Ciri-ciri yang
memungkinkan: yang membuat mampu mempertahankan ide-ide kreatif, sekali sudah
ditemuka tetap hidup.
3.Ciri-ciri
sampingan: tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau menjaga agar
ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi kerap mempegaruhi perilaku
orang-orang kreatif.
Definisi
konsepsional Kreatifitas.
Definisi konsep
menurut Arifin Abdurachman adalah suatu pemikiran umum mengenai suatu masalah
atau persoalan. Konsep adalah kata istilah yang mengungkapkan suatu abtraksi
yang dibentuk dengan generalisasi dari hal-hal khusus kejadian yang diamati.
Definisi konsepsional atau definisi konsep disebut juga kerangka konsepsional.
Jadi definisi
konsepsional kreatifitas adalah sesuatu yang menggambarkan adanya hubungan
antara konsep yang khusus dengan konsep yang akan diteliti. Konsepsional juga
digunakan untuk mendefinisikan pengertian didalam penelitian, agar tidak
mengalami pembiasan dalam pengumpulan data hingga pada tahap analisis
penelitian.
2.
DEFINISI OPERASIONAL KREATIVITAS
“Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan
(fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk
mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci) suatu gagasan”. (Munandar 2009).
Kreativitas
adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau
hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang
keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut dengan pikiran divergen)
biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif,
konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kreativitas).
3.
DEFINISI KREATIVITAS MENURUT CLARK
berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi
belahan otak,mengemukakan : “Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi
keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi
dasar manusia yaitu : berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic
function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark
1986).
4.
TEORI
KREATIVITAS
Teori yang
melandasi pengembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
- Teori
Psikoanalisis
- Teori
Humanistik
- Teori
Cziksentmihalyi
1. Teori
Psikoanalisis
Pribadi kretif dipandang sebagai seorang yang pernah
mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang
disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Teori ini terdiri dari:
a. Teori
Freud
Freud menjelaskan
proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya
bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme
sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan
seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal
imajinasi.
b.
Teori Ernest Kris
Ernest Kris
(1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring
memunculkan tindakan kreatif.
Orang yang
kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan
dari alam pikiran tidak sadar.
Seorang yang
kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka
dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masala-masalah
serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah
dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya
ego (Regression in The Survive of The Ego)
c.
Teori Carl Jung
Carl Jung
(1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif)
memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat
tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan
karya-karya baru lainnya.
2. Teori
Humanistik
Teori Humanistik
melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi.
Teori Humanistik meliputi:
a. Teori
Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai
naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah:
- Kebutuhan
fisik/biologis
- Kebutuhan
akan rasa aman
- Kebutuhan
akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
- Kebutuhan akan penghagaan dan harga
diri
- Kebutuhan
aktualisasi / perwujudan diri
Kebutuhan-kebutuhan
tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut
kebutuhan “deficiency”. Kedua
Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut
kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas.
Bila bebas dari neurosis, orang yang
mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka
mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of
insight)
b. Teori Rogers
Carl Rogers
(1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
- Keterbukaan
terhadap pengalaman
- Kemampuan
untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of
evaluation)
- Kemampuan untuk bereksperimen, untuk
“bermain” dengan konsep-konsep.
- Teori
Cziksentmihalyi
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi
genetis (genetic predispotition).
Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi
pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
-
Minat pada usia dini pada ranah tertentu
Minat
menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu,
sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
- Akses
terhadap suatu bidang
Adanya
sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang
diminati sangat membantu pengembangan
bakat.
Kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh penting dalam
bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan
kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam bidang yang diminati sangat
penting untuk mendapatkan pengakuan + penghargaan dari orang-orang penting.
-
Orang-orang
kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan
diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk
mencapau tujuannya.
REFERENSI :
§ (http://wendi-psikologikreatifitas.blogspot.com/2010/04/definisi-konsepsional-dan-definisi.html)
Tgl.14-03-15 jam.19:35
§ (tri_maryani.staff.gunadarma.ac.id)
tgl.14-03-15 jam.19:50
a) Artikel tentang produk kreatif
Produk-Produk Kreatif dengan
Menggunakan Selembar Kertas Karton Daur Ulang
Dibuat dengan
menggunakan kertas karton (cardboard) daur
ulang sebagai material, “eco DIY collection” rancangan
Eduardo Alesi merupakan serangkaian produk ramah lingkungan dengan desain yang
menawan. Berbentuk hewan-hewan
yang beberapa diantaranya terancam punah, Alesi mampu menyulap selembar kertas
menjadi bentuk hewan-hewan 3 dimensi. Dari lembaran kertas yang telah dibuat
pola, tidak memerlukan lagi teknik yang rumit untuk menghidupkan kertas-kertas
ini, tidak perlu lem, membuat potongan atau alat-alat tambahan lainnya, hanya
perlu ditekuk mengikuti pola.
Beberapa diantara produknya dikembangkan menjadi perangkat
elektronik seperti jam dan lampu. Produk rancangan Eduardo Alesi merupakan
salah satu cara untuk mendukung gerakan hijau, selain menggunakan kertas daur
ulang, model produk yang dapat dilipat mampu menghemat ruangan dan lebih
efisien dalam proses pengiriman.
1. Elephant Speakers
2.
Deer Clock
3. Rhino Pen Holder
4.
Giraffe Lamp
Tanggapan : Menurut saya produk ini sangat lah efisien
dan kreatif, produk ini juga ramah lingkungan karena hanya menggunakan kertas
karton kita bisa membuat suatu barang yang berguna seperti tempat jam, tempat
lampu,tempat pulpen ,dll. Dan menurut saya produk ini sangat menarik apa lagi
untuk anak-anak pasti mereka suka karena produk ini lucu dan mereka bisa
membuatnya sendiri karena mudah membuatnya hanya perlu kertas karton tidak
perlu bahan lainnya. Produk ini bisa mengasah anak-anak dalam berkreativitas
dan hal ini sangat lah positif bagi anak-anak dan orang dewasa pun juga mereka
bisa membuat ini untuk ruang kerja atau ruang belajar mereka supaya tidak
bosan.
Kesimpulan : Mempunyai benda yang unik dan lucu bukan
hanya di dapat dengan membeli tetapi juga bisa kita dapatkan dengan mengasah
kreativitas kita dengan membuat barang barang daur ulang yang hemat biaya dan
ramah lingkungan.
b)
Jelaskan menurut anda! Anak laki-laki
menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari anak perempuan terutama setelah
berlalunya masa anak-anak.
Menurut saya, karena anak laki-laki lebih dulu menggunakan
logika dan imajinasi di karenakan pendekatan dengan lingkungan seperti anak
laki-laki di beri kesempatan untuk mandiri dan mendapat dorongan dari orang tua
sehingga mereka lebih menunjukkan sikap inisiatif dan spontan. Di banding
dengan anak perempuan yang terkadang kreatifitasnya terbatas karena kurangnya
dorongan dari orang terdekat yang memotivasi mereka. Seperti anak perempuan
yang mencoba untuk menemukan penemuan baru tapi terkadang yang lebih di
utamakan adalah laki-laki.
REFERENSI :
§
(http://www.mobgenic.com/2012/12/15/produk-produk-kreatif-dengan-menggunakan-selembar-kertas-karton-daur-ulang/) tgl.14-03-15 jam.19:58




Tidak ada komentar:
Posting Komentar